Fakta Bangsa Viking yang Mampu Mengubah Persepsi Anda
(Gambar: newhistorian) |
Viking, mungkin tidak asing lagi di telinga Anda. Meski Viking tidak tercatat dalam sejarah pernah mencapai tanah Nusantara, tapi Viking sangat dikenal atau minimal familiar di telinga kita. Terkhusus bagi pecinta sepak bola tanah air, Viking mungkin sangat identik mengarah pada salah satu julukan suporter sepak bola dari klub tertentu.
Namun lebih dari pada itu, Viking adalah suatu kelompok masyarakat yang membentuk budayanya sendiri. Diperkirakan eksis sejak akhir abad 8 hingga permulaan abad ke-11 di daerah Scandinavia. Bangsa yang dikenal dengan Viking terkenal sebagai pelaut yang senantiasa berpetualang di samudra. Bahkan sejarah mencatatkan bahwa, jauh sebelum Columbus menemukan benua Amerika, bangsa Viking telah lebih dulu mencapai daratan itu.
Kata “ Viking ” diperkirakan berasal dari bahasa Skandinavia. “ Viking ” secara bahasa berarti “ bajak laut ”. Namun, pada kenyataannya, ekspedisi yang dilakukan oleh bangsa Viking lebih bertujuan untuk perdagangan, meski ada beberapa juga yang menjadi prajurit bayaran.
Namun tidak hanya melakukan perjalanan laut, bangsa Viking juga merupakan penjelajah daratan. Berdasarkan catatan sejarah yang ada sampai saat ini, bangsa Viking pernah diperkirakan berada di Baghdad, melakukan transaksi perdagangan untuk beberapa item yang populer saat itu, yakni bulu, gading, dan juga daging anjing laut.
Hingga kini, bukti yang paling memungkinkan dari keberadaan bangsa, Viking hanya dapat dilihat dari situs peninggalan yang ditemukan di berapa tempat terpisah. Situs pertama diperkirakan berada di L’anse aux Meadows, daerah paling utara dari wilayah yang dikenal dengan ‘’ Newfoundland ‘’. Situs yang berada di wilayah ini berupa 2 artefak jasper, yang biasa digunakan oleh bangsa Skandinavia untuk menyalakan api atau membuat pembakaran.
Lalu situs peninggalan paling memungkinkan, berikutnya berada di wilayah yang dikenal sebagai Sop’s Arm dekat White Bay. Sebuah kawasan yang terletak 200km di selatan L’Anse aux Meadows. Situs peninggalan yang ditemukan adalah lubang tidak biasa yang memanjang, dan diperkirakan digunakan sebagai perangkap untuk hewan.
Pada tahun 1961, Helge Ingstad, seorang arkeolog yang juga meneliti L’Anse aux Meadows, mendapat informasi keberadaan lubang ini dari warga lokal. Ingstad saat itu hanya memperkirakan bahwa lubang tersebut dibuat oleh bangsa Viking. Namun dirinya tidak melakukan observasi lebih lanjut terkait temuannya itu.
Baru pada tahun 2010 silam, seorang arkeolog melakukan survei dan penggalian terhadap lubang tersebut. Sebagaimana laporan yang ditulisnya dalam sebuah jurnal yang diterbitkan di Acta Archaelogica pada tahun 2012, memberitakan bahwa lubang tersebut memiliki panjang kisaran 7-10 meter dengan kedalaman antara 1,5-2,3 meter, serta membentang membentuk garis yang nyaris lurus.
Diperkirakan, dahulu para Viking akan menggiring hewan buruannya hingga terperangkap oleh lubang ini, baru membunuhnya. Namun, tim peneliti saat itu tidak menemukan batu di dalam lubang itu, yang diperkirakan digunakan untuk membunuh hewan-hewan tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Kevin Mcaleese, Curator arkeologi dan Ethnologi di museum daerah Newfoundland dan Labrador.
Terlepas dari keberadaan bangsa Viking, berikut adalah beberapa fakta unik yang mungkin bertolak belakang dengan apa yang kita yakini selama ini mengenai bangsa Viking.
1. Selalu Mengenakan Helm Bertanduk
Gambar: issiwo |
Bangsa Viking pada dasarnya tidak menggunakan helm bertanduk, sebagaimana yang tergambarkan dalam benak kita dan potret-potret yang banyak kita jumpai. Mereka cenderung hanya menggunakan helm berbahan kulit biasa, dengan beberapa besi dan pelindung wajah. Gambaran helm bertanduk bukan berasal dari bangsa Viking secara umum, melainkan hanya dari bangsa Viking yang hidup pada era kebangkitan saat pemerintahan Ratu Victoria di Inggris.
Sebelum masa pemerintahan Victoria, Viking lebih banyak dikenal atas kekerasan, haus darah dan doyan peperangan. Namun pada abad ke-19, persepsi mengenai bangsa Viking berubah dan dianggap sebagai bagian dari sosial saat itu.
2. Kotor dan Tidak Terawat
Jika kita membayangkan kehidupan jaman dulu sama seperti yang sering kita temui pada film-film kolosal Hollywood, seperti Lord of the Ring, maka tidak halnya untuk bangsa Viking. Dari peninggalan berupa alat makan dan kain yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-harinya, didapati sebuah fakta bahwa kaum Viking merupakan masyarakat yang sangat menjaga kebersihan, dan memperhatikan kesehatan.
3. Gemar Berperang
Sebelum masa pemerintahan Victoria, Viking lebih banyak dikenal atas kekerasan, haus darah dan doyan peperangan. Namun pada abad ke-19, persepsi mengenai bangsa Viking berubah dan dianggap sebagai bagian dari sosial saat itu.
2. Kotor dan Tidak Terawat
Jika kita membayangkan kehidupan jaman dulu sama seperti yang sering kita temui pada film-film kolosal Hollywood, seperti Lord of the Ring, maka tidak halnya untuk bangsa Viking. Dari peninggalan berupa alat makan dan kain yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-harinya, didapati sebuah fakta bahwa kaum Viking merupakan masyarakat yang sangat menjaga kebersihan, dan memperhatikan kesehatan.
3. Gemar Berperang
Gambar: sciencerecorder |
Tidak seperti halnya gambaran radikal yang terbayang dari penampakan bangsa Viking. Ternyata bangsa Viking tidak menghabiskan hidup mereka dengan berperang dan melakukan kekerasan. Kebanyakan bangsa Viking lebih sering menghabiskan waktu mereka untuk bertani. Mereka hanya melakukan perjalanan dan bepergian saat musim-musim tertentu, lalu kembali lagi untuk melanjutkan kehidupan normal mereka dengan bertani.
4. Pasukan yang Terorganisir
Pada dasarnya, Viking bukanlah merupakan tentara maupun pasukan terlatih untuk berperang. Mereka lebih hidup normal seperi masyarakat pada umumnya, dan justru keberadaan mereka tidak berkelompok melainkan terpencar. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan lahan pertanian yang sulit ditemukan, karena letak geografis yang sulit untuk menemukan lahan luas untuk bertani.
5. Bertubuh Besar dan Kekar
Jika membayangkan bangsa Viking bertubuh kekar dan besar, justru sebaliknya. Karena keberadaan sumber pangan yang sulit dan hasil panen yang sering tidak sesuai dengan kebutuhan, kebanyakan masyarakat yang berada di Skandinavia memiliki ukuran tubuh lebih kecil.
Tak kebayang bukan..? Namun bagaimanapun sejarah berkembang, kontradiksi dan perbedaan akan senantiasa mengiringi, seiring dengan hasil penelitian dan persepsi yang berbeda-beda. Demikian fakta tentang bangsa Viking, yang umumnya bertentangan dengan persepsi kebanyakan orang.
4. Pasukan yang Terorganisir
Pada dasarnya, Viking bukanlah merupakan tentara maupun pasukan terlatih untuk berperang. Mereka lebih hidup normal seperi masyarakat pada umumnya, dan justru keberadaan mereka tidak berkelompok melainkan terpencar. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan lahan pertanian yang sulit ditemukan, karena letak geografis yang sulit untuk menemukan lahan luas untuk bertani.
5. Bertubuh Besar dan Kekar
Jika membayangkan bangsa Viking bertubuh kekar dan besar, justru sebaliknya. Karena keberadaan sumber pangan yang sulit dan hasil panen yang sering tidak sesuai dengan kebutuhan, kebanyakan masyarakat yang berada di Skandinavia memiliki ukuran tubuh lebih kecil.
Tak kebayang bukan..? Namun bagaimanapun sejarah berkembang, kontradiksi dan perbedaan akan senantiasa mengiringi, seiring dengan hasil penelitian dan persepsi yang berbeda-beda. Demikian fakta tentang bangsa Viking, yang umumnya bertentangan dengan persepsi kebanyakan orang.
Ditulis Oleh : Arbamedia.com / Herry. W
Referensi : foxnews.com, bbc.co.uk, livescience.com
Referensi : foxnews.com, bbc.co.uk, livescience.com